Subscribe Us

header ads

Hikmah Isra Miraj Terjadi pada Malam Hari

Dalam kitab Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra, Al-Imam As-suyuthi menjelaskan alasan Allah menjadikan malam sebagai waktu terjadinya peristiwa tersebut..
Kompassantri.online- Sejarah Singkat 
Isra Miraj merupakan perjalanan semalam Nabi Muhammad SAW pada 27 rajab tahun 10 kenabian untuk mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari semalam.

Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah. Adapun peristiwa ini selain sebagai penguat hati dan kemantapan dalam langkah dan dakwah, juga sekaligus sebagai penghibur hati yang lara hati akibat ditinggal pergi dua orang tercinta tersebut. Penguat dakwah agar jangan putus asa dalam perjuangan, jangan pedulikan gangguan kafir quraisy yang selalu menghalangi dakwah beliau. Sebagai penghibur lara, yaitu lara atas kehilangan istri dan pamannya, hatinya seakan remuk, sayapnya seakan patah, sifat manusia merasa kehilangan orang yang dicintai.

Betapa tidak, Keduanya, yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah Radhiyallohu Anhuma, dikenal sebagai orang paling membela selama dakwah Rasulullah di Mekah.

Palestinian Muslim worshippers walk past the Dome of the Rock mosque, situated in the al-Aqsa mosques compound in Jerusalem
Ilustrasi Masjidil Aqsa. Perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Miraj

Sepeninggal Abu Thalib dan Khadijah, perjalanan dakwah Rasulullah semakin terasa sulit. Itu karena tidak ada lagi orang yang membela beliau dan menjadi pelipur laranya. Pada akhirnya Allah merencanakan perjalanan spiritual untuk Rasulullah.

Isra Miraj adalah perjalanan spiritual untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan melihat singgasana-Nya. Maka sebelum melakukannya, ada rangkaian spiritual yang harus dilalui Rasulullah lebih dulu.

Sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra Miraj. Peristiwa isra ada dalam qs al-israa:1, Sedangkan peristiwa Mi'raj, yaitu naiknya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mustawa) tidak diisyaratkan oleh ayat ini, tapi diisyaratkan dalam Surah An Najm ayat 1 sampai 18.

Wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā

Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Surat An Najm Ayat 13)

Dilanjutan dengan ayat 14 yang bunyinya ‘Inda sidratil muntaha

Artinya: (yaitu) di Sidratul Muntaha.

Melansir dari tafsir Al Mukhtashar diketahui bahwa pohon sidr berapa di langit ke enam. Dinyatakan hadits shahih jika pohon ini merupakan batas akhir yang diketahui oleh makhluk.

'Indahā jannatul-ma`wā

Artinya: Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Surat An Najm ayat 15)

Tiada keraguan lagi untuk kita umat Muslim dalam mempercayai perjalanan luar biasa ini. Di dalam Alquran Surat An Najm juga dijelaskan jika Nabi Muhammad melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya di kesempatan lain di Sidratul Muntaha (pohon Nabq) di langit ke tujuh.


HIKMAH :

Adapun hikmah waktu Isra Miraj pada malam hari karena itu waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan pengkhususan.  Hal ini dijelaskan dalam QS al-israa ayat 1 : 

 سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ  

Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. 

Hal ini tentu memunculkan berbagai pertanyaan di benak, mengapa harus malam hari dan tidak siang hari. Ternyata ada beberapa hikmah tersendiri mengenai waktu Isra Miraj tersebut. Bahwa menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthi  dalam kitabnya yang berjudul Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra. Ia menjelaskan alasan Allah menjadikan malam sebagai waktu terjadinya peristiwa tersebut, setidaknya ada beberapa hal, yaitu :

PERTAMA. Waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi), kontemplasi, tadabbur, merenung dan pengkhususan. 

قال ابن المنير: إنما كان الإسراء ليلا لأنه وقت الخلوة والإختصاص عرفا

Artinya: Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari, karena malam merupakan waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk mengkhususkan amalan.

KEDUA, Waktu Wajib Sholat

Alasan kedua Isra Miraj pada malam hari, karena waktu malam itu diwajibkannya sholat. Hal ini didasarkan pada sebuah ayat dalam Surat Al-Muzammil ayat 2 yang artinya:
"Dirikanlah sholat di malam hari, kecuali sedikit."

KETIGA. Ujian untuk Percaya Hal Ghaib

Hikmah Isra Miraj terjadi di malam hari berikutnya, sebagai ujian bagi para mukmin untuk percaya terhadap hal-hal ghaib. Segala hal yang susah dicerna dengan akal, serta sebagai ujian bagi orang kafir. Apakah mereka tetap ingkar dengan risalah Nabi, atau akan beriman.

KEEMPAT, waktu yang mulia

Alasan Allah SWT menjadikan peristiwa Isra Miraj berikutnya, karena malam adalah waktu yang mulia. Sebab ada beberapa peristiwa istimewa lainnya yang terjadi di waktu malam. Khususnya kisah-kisah yang terjadi dalam kehidupan para nabi sebelum Rasulullah SAW.

Di antaranya, ada kisah Nabi Ibrahim yang awalnya menganggap bintang sebagai Tuhan. Kemudian sadar bahwa bintang-bintang itu ternyata bukan Tuhan karena akan menghilang.
Hal ini tertuang dalam surat Al-An'am ayat 76:

فَلَمَّا جَنَّ عَلَيْهِ اللَّيْلُ رَأَىٰ كَوْكَبًا ۖ قَالَ هَٰذَا رَبِّي ۖ فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَا أُحِبُّ الْآفِلِينَ

Artinya: Ketika malam telah gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata: Inilah Tuhanku, tetapi tatkala bintang itu tenggelam ia berkata: Saya tidak suka kepada yang tenggelam.

Ditambah lagi, malam menjadi waktu dikabulkannya doa Nabi Yaqub AS. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Yusuf ayat 98:

قَالَ سَوْفَ اَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Artinya: Dia (Yakub) berkata, "Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Selain dua kisah di atas, masih ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan kemuliaan malam di kehidupan para nabi sebelumnya. Sekaligus pula sebagai bantahan untuk para filsuf, yang menganggap bahwa malam merupakan waktu yang hina. Seperti yang disampaikan oleh Ibnu Dihyah sebagai berikut:

قال ابن دحية: ولإبطال قول الفلاسفة: إن الظلمة من شأنها الإهانة والشر

Artinya: Menurut Ibnu Dihyah, terjadinya Isra pada waktu malam sebagai bantahan atas pendapatnya para filsuf: Sesungguhnya dalam malam terdapat celaan dan keburukan.

KELIMA. Waktu Berkumpul

Alasan meletakkan peristiwa Isra Miraj di malam hari karena malam adalah waktu yang tepat untuk berkumpul dengan orang-orang yang dicintai. Oleh sebab itu, Allah SWT memberangkatkan Rasul di malam hari.

KEENAM, Selanjutnya hikmah Isra Miraj ini, karena malam merupakan waktu yang disebutkan dan dijanjikan Allah sebagai waktu terbaik dari seribu bulan atau lailatul qadar. Tidak ada waktu lain, selain malam yang mempunyai keistimewaan seperti ini.

KETUJUH. Waktu Turun Wahyu Pertama

"...Malaikat Jibril datang (ke gua hira) dan berkata: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!" Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepaskanku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab: "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kalinya dengan sangat kuat lalu melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)." (HR. Bukhari no. 6982, Muslim no. 160). 

KEDELAPAN, waktu dikabulkannya doa

Malam hari dipercaya sebagai waktu yang mustajab atau tepat untuk dikabulkannya doa. Berbeda dengan siang, hanya hari Jumat yang waktu siangnya disebut memiliki keutamaan tersebut. 

KESEMBILAN, Waktu yang Baik untuk Menyegarkan Pikiran

Hikmah dan alasan peristiwa Isra Miraj di malam hari, karena ini waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran, dengan istirahat. Sedangkan pagi hingga siang, diciptakan Allah untuk mencari penghasilan.

Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 47:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُورًا

Artinya: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat. Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.  

Itulah rangkuman kisah dan hikmah dari perjalanan Rasulullah yang tercantum dalam ayat tentang Isra Miraj. Maha suci Allah Swt telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dan menjadikan sebagai Rasulullah dengan kedudukan mulia.


#disadur oleh : alwi sahlan