Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah. Adapun peristiwa ini selain sebagai penguat hati dan kemantapan dalam langkah dan dakwah, juga sekaligus sebagai penghibur hati yang lara hati akibat ditinggal pergi dua orang tercinta tersebut. Penguat dakwah agar jangan putus asa dalam perjuangan, jangan pedulikan gangguan kafir quraisy yang selalu menghalangi dakwah beliau. Sebagai penghibur lara, yaitu lara atas kehilangan istri dan pamannya, hatinya seakan remuk, sayapnya seakan patah, sifat manusia merasa kehilangan orang yang dicintai.
Betapa tidak, Keduanya, yaitu Abu Thalib dan Siti Khadijah Radhiyallohu Anhuma, dikenal sebagai orang paling membela selama dakwah Rasulullah di Mekah.
Sepeninggal Abu Thalib dan Khadijah, perjalanan dakwah Rasulullah semakin terasa sulit. Itu karena tidak ada lagi orang yang membela beliau dan menjadi pelipur laranya. Pada akhirnya Allah merencanakan perjalanan spiritual untuk Rasulullah.
Isra Miraj adalah perjalanan spiritual untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan melihat singgasana-Nya. Maka sebelum melakukannya, ada rangkaian spiritual yang harus dilalui Rasulullah lebih dulu.
Sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan maka disebutlah Isra Miraj. Peristiwa isra ada dalam qs al-israa:1, Sedangkan peristiwa Mi'raj, yaitu naiknya Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mustawa) tidak diisyaratkan oleh ayat ini, tapi diisyaratkan dalam Surah An Najm ayat 1 sampai 18.
Artinya: Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (Surat An Najm Ayat 13)
Dilanjutan dengan ayat 14 yang bunyinya ‘Inda sidratil muntaha
Artinya: (yaitu) di Sidratul Muntaha.
Melansir dari tafsir Al Mukhtashar diketahui bahwa pohon sidr berapa di langit ke enam. Dinyatakan hadits shahih jika pohon ini merupakan batas akhir yang diketahui oleh makhluk.
Artinya: Di dekatnya ada surga tempat tinggal (Surat An Najm ayat 15)
Tiada keraguan lagi untuk kita umat Muslim dalam mempercayai perjalanan luar biasa ini. Di dalam Alquran Surat An Najm juga dijelaskan jika Nabi Muhammad melihat Jibril dalam wujud aslinya sebagaimana Allah menciptakannya di kesempatan lain di Sidratul Muntaha (pohon Nabq) di langit ke tujuh.
HIKMAH :
Adapun hikmah waktu Isra Miraj pada malam hari karena itu waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi) dan pengkhususan. Hal ini dijelaskan dalam QS al-israa ayat 1 :
سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Hal ini tentu memunculkan berbagai pertanyaan di benak, mengapa harus malam hari dan tidak siang hari. Ternyata ada beberapa hikmah tersendiri mengenai waktu Isra Miraj tersebut. Bahwa menurut Imam Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya yang berjudul Ayatul Kubra fi Syarhi Qisshatil Isra. Ia menjelaskan alasan Allah menjadikan malam sebagai waktu terjadinya peristiwa tersebut, setidaknya ada beberapa hal, yaitu :
PERTAMA. Waktu yang tepat untuk melakukan khalwah (menyepi), kontemplasi, tadabbur, merenung dan pengkhususan.
قال ابن المنير: إنما كان الإسراء ليلا لأنه وقت الخلوة والإختصاص عرفا
Artinya: Ibnu Munir berpendapat bahwa peristiwa Isra terjadi di malam hari, karena malam merupakan waktu yang tepat untuk menyepi serta biasanya sebagai waktu yang tepat untuk mengkhususkan amalan.
KEDUA, Waktu Wajib Sholat
Alasan kedua Isra Miraj pada malam hari, karena waktu malam itu diwajibkannya sholat. Hal ini didasarkan pada sebuah ayat dalam Surat Al-Muzammil ayat 2 yang artinya:
"Dirikanlah sholat di malam hari, kecuali sedikit."
KETIGA. Ujian untuk Percaya Hal Ghaib
Hikmah Isra Miraj terjadi di malam hari berikutnya, sebagai ujian bagi para mukmin untuk percaya terhadap hal-hal ghaib. Segala hal yang susah dicerna dengan akal, serta sebagai ujian bagi orang kafir. Apakah mereka tetap ingkar dengan risalah Nabi, atau akan beriman.
KEEMPAT, waktu yang mulia