Subscribe Us

header ads

Life is Simple

LIFE IS SIMPLE 
Sahabat Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa suatu hari ia berjalan-jalan di lorong-lorong kota Madinah bersama Khalifah Umar bin Khattab dan beberapa orang yang lain. Tiba-tiba dari sebuah balkon rumah ada air yang tumpah dan mengenai seseorang dari rombongan tersebut. 

Orang itu memandang ke arah balkon dan melihat ada pemilik rumahnya sedang di sana lantas ia bertanya, "Wahai Tuan, apakah air ini bersih atau tidak?" 

Khalifah Umar dengan cepat berkata kepada si pemilik rumah tersebut, 

يا صاحب الجناح لا تخبره فان هذا ليس عليه 

"Wahai Tuan, tak perlu engkau jawab! Karena sebenarnya ia tidak wajib untuk menanyakan hal itu!" 

Demikianlah sebuah kisah singkat yang dituliskan dalam kitab Al-Fawaid Al-Muhktaroh yang merupakan kumpulan nasihat dari Al-Allamah As-Sayyid Zain bin Sumaith, seorang ulama dari Madinah. 

Meskipun singkat namun pelajaran yang dikandung kisah tersebut sangat berharga. Bahwa dalam hidup ini banyak sekali hal-hal yang sesungguhnya sederhana namun dibuat rumit oleh pikiran kita sendiri. 

Seperti seorang yang terkena air tersebut, secara hukum apabila dia tidak tahu air itu berasal dari mana dan tak ada pula tanda-tanda air tersebut kotor maka statusnya adalah suci. Jadi tak ada kewajiban untuk menyelidiki lebih jauh. Simple! 

Namun yang ia lakukan justru membuat rumit kejadian tersebut. Yaitu dengan bertanya kepada si pemilik rumah. Bayangkan apabila ternyata air itu tidak suci maka tentu ia merepotkan diri sendiri karena harus membersihkannya dan mengganti pakaian. Padahal hukum di awal adalah air itu suci apabila ia tidak mengetahui dari mana asalnya. 

Oleh karena itu Khalifah menegurnya seolah-olah hendak mengatakan kalau bisa dipermudah mengapa harus dipersulit! 

Tak ubahnya Bani Israil yang mendapat perintah sederhana untuk menyembelih seekor sapi betina. Namun mereka justru merepotkan diri sendiri dengan bertanya ciri-ciri sapinya, usianya, dan warna kulitnya. Padahal awalnya perintah Nabi Musa simple, yang penting sapi dan betina! 

Berapa banyak di antara kita yang gelisah sepanjang hari hanya karena berpapasan dengan seorang rekan kantor namun ia tidak tersenyum dengan kita. Pikiran ini spontan melayang jauh jangan-jangan dia tidak suka dengan kita, lantas menghasut orang-orang satu gedung untuk menjauhi kita, hingga memikirkan kemungkinan kita harus pindah kerja! 

Padahal kejadiannya sederhana, hanya seseorang yang tidak tersenyum! Ada ribuan kemungkinan penyebabnya. Mungkin ia tidak melihat, atau sedang melamun, dan sebagainya. 

Bagian terpentingnya justru bukan penyebab mengapa ia tidak tersenyum, namun fakta bahwa kita tak perlu mencari tahu penyebab tersebut. Biarkan kejadian itu berlalu, maka semuanya menjadi sederhana. 

Menjadi orang yang sering berpikir rumit untuk hal-hal yang sederhana dalam bahasa psikologi disebut paralysys analysys. Hati-hati karena kebiasaan ini menyebabkan beberapa gangguan psikologis, yang paling ringan berupa kelelahan mental dan paling beratnya menyebabkan depresi. 

Sungguh tepat sekali Khalifah Umar bin Khattab memberi nasihat, agar tidak perlu mencari tahu hal-hal yang sejatinya kita memang tidak harus mengetahuinya. Demikianlah hidup, begitu sederhana.