Subscribe Us

header ads

Kisah Nabi Musa Gagal Belah Laut tanpa Shalawat

disampaikan oleh Syaikh al-Qusyari
 (w.465 H) dalam kitab ar-Risalah al-Qusyairiyah dari riwayat Ibnu Abbas ra
: ﺃﻭﺣﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ الصلاة وﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺇﻧﻲ ﺟﻌﻠﺖ ﻓﻴﻚ ﻋﺸﺮﺓ ﺁﻻﻑ ﺳﻤﻊ ﺣﺘﻰ ﺳﻤﻌﺖ ﻛﻼﻣﻲ، ﻭﻋﺸﺮﺓ ﺁﻻﻑ ﻟﺴﺎﻥ ﺣﺘﻰ ﺃجبتني، ﻭﺃﺣﺐُّ ﻣﺎ ﺗﻜﻮﻥ ﺇﻟﻲ ﻭﺃﻗﺮﺑﻪ ﺇﺫﺍ ﺃﻛﺜﺮﺕ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Allah ﷻ membari wahyu pada Nabi Musa as: Sesungguhnya Aku menjadikan dalam dirimu 10 ribu pendengaran hingga kau bisa mendengar kalam-Ku dan Aku menjadikan 10 ribu lisan hingga Aku mengabulkan (permintaaanmu) pada-Ku. Aku senang pada suatu yang ada pada-Ku dan Aku dekat dengannya, (yaitu) bila kau memperbanyak sholawat pada Muhammad ﷺ.

Ash-Shafwari dalam kitabnya Nazhatu al-Majalis Muntakhabi an-Nafais menambahkan:

وفي غيرها ﺃﻭﺣﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻮﺳﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ: ﺃتحب ﺃﻥ ﺃﻛﻮﻥ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻴﻚ ﻣﻦ ﻛﻼﻣﻚ ﺇﻟﻰ ﻟﺴﺎﻧﻚ، ﻭﻣﻦ ﺭﻭﺣﻚ ﺇﻟﻰ ﺑﺪﻧﻚ، ﻭﻣﻦ ﻧﻮﺭ ﺑﺼﺮﻙ ﺇﻟﻰ ﻋﻴﻨﻴﻚ وأن لاينال عطش يوم القيامة؟ ﻗﺎﻝ : ﻧﻌﻢ ﻳﺎ ﺭﺏ، ﻗﺎﻝ : ﻓﺄﻛﺜﺮ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ.

Dalam kitab yang lain dikatakan: “Allah ﷻ membari wahyu pada Nabi Musa as: “(Wahai Musa!) apakah kau senang bila Aku lebih dekat padamu dari pada kalammu pada lisanmu, dari ruhmu pada badanmu, dari cahaya mata hatimu pada mata penglihatanmu dan tidak akan merasa dahaga saat hari kiyamat? Nabi Musa as menjawab: “Iya wahai Tuhanku.” Allah ﷻ bersabda: “Maka perbanyaklah sholawat pada Muhammad ﷺ.”

Ash-Shafwari (w. 894 H) melanjutkan: Aku pernah membaca dalam kitab al-Milladz wa al-I’tisham bi ash-Shalawati ‘ala Muhammad ﷺ:

أن موسى ﻋﻠﻴﻪ الصلاة وﺍﻟﺴﻼﻡ ضرب بعصاه البحر فلم ينفلق فأوحى الله يا موسى صل على محمد فصلى عليه وضربه فنفلق بإذن الله تعالى

“Sesungguhnya Nabi Musa as (saat pertama) memukul lautan dengan tongkatnya tidak mau terbelah, lalu Allah ﷻ memberikan wahyu pada Nabi Musa: “Wahai Musa! Bacalah sholawat pada Muhammad ﷻ.” Lantas Nabi Musa as bersholawat pada Nabi Muhammad ﷻ kemudian kembali memukul lautan, maka dengan idzin Allah ﷻ lautan itu terbelah.”