Ngaji Kitab Jauhar Ad Din Al Islam Fi Syarh Alhadist Arbain An Nawawi Karya Hasan Bin Jafar Alaydrus Hadist Ke 37
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Dari ibnu abbas, dari rosulullah yang beliau riwayatkan dari tuhanya yang maha suci dan maha tinggi, "Sesungguhnya Allah telah memastikan kebaikan serta keburukan, kemudian beliau menjelaskan hal tersebut: 'barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan namun ia tak mengamalkanya, maka Allah mencatatnya disisinya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan apabila ia memiliki niat untuk melaksanakan kebaikan, kemudian ia melaksanakanya, maka Allah akan mencatat disisinya dengan sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang terbanyak. Dan apabila ia memiliki niat untuk melakukan keburukan namun ia tak melaksanakanya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna. Namun, apabila ia berniat (melaksanakan keburukan) kemudian melakukanya, maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan."
SYARAH :
Dalam hadist tersebut; "Sesungguhnya Allah telah memastikan kebaikan serta keburukan." bahwa Allah telah memastikan perkara perkara yang benar serta beberapa perkara yang berisi tentang keburukan. Allah memastikan keburukan serta kebaikan dalam alquran serta dalam hadist qudsi. Allah menciptakan kebaikan untuk kita laksanakan supaya bisa selamat dunia akhirat. Dan Allah menciptakan keburukan agar kita menghindar darinya. Apabila kita melaksanakan suatu perbuatan baik, maka pastilah terdapat banyak keutamaan. Dan apabila melaksanakan suatu perbuatan buruk namun tidak bertaubat, maka akan dibalas kelak dialam kubur maupun diakhirat.
Dalam hadist tersebut; "barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan namun ia tak mengamalkanya, maka Allah mencatatnya disisinya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan apabila ia memiliki niat untuk melaksanakan kebaikan, kemudian ia melaksanakanya, maka Allah akan mencatat disisinya dengan sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang terbanyak." dalam hadist ini berisi tentang keutamaan niat. Berniat melaksanakan kebaikan namun ia tak sempat melaksanakanya, maka tetap diberi pahala. Dan apabila ia sempat melaksanakanya maka pastilah pahalanya berkali lipat. Namun, apabila ia hanya melaksanakan kebaikan dan tanpa disertai niat yang ikhlas maka pahalanya akan gugur. Sesungguhnya tinggi rendahnya pahala suatu amalan akan ditentukan dari niat.
Sesungguhnya apabila melaksanakan amalan kebaikan, maka pahala akan dilipat gandakan. Dengan cara;
1. Keikhlasan niat
2. Kuatnya keimanan
3. Dilaksanakan diwaktu tertentu (seperti melaksanakan segala amalan diwaktu ramadhan) maupun ditempat tertentu (seperti sholat di tiga masjid agung) yang mengandung keutamaan lebih.
4. Amalan yang dilaksanakan akan menjadi teladan bagi yang lainya, sehingga ia meniru kebaikan yang anda laksanakan
5. Amalan yang dilaksanakan memiliki pengaruh yang besar untuk manusia yang lainya
6. Amalan yang dilaksanakan mengandung tantangan dan bahaya yang besar untuk menegakan kebajikan dan kebenaran
Dalam hadist tersebut; "Dan apabila ia memiliki niat untuk melakukan keburukan namun ia tak melaksanakanya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan sempurna. Namun, apabila ia berniat (melaksanakan keburukan) kemudian melakukanya, maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan."
alasan bagi orang yang punya niat buruk namun tak melakukanya dan ia mendapat satu kebaikan yakni karena ia meninggalkan perbuatan buruk tersebut dan ia bisa mengendalikan perbuatanya supaya tak terbujuk oleh nafsu yang bisa menyesatkan.
Syekh ibnu sholih membagi orang yang berniat melakukan keburukan namun tak melaksanakanya menjadi tiga;
1. Ia mencoba melaksanakanya tapi tak berhasil maka ditulisnya satu dosa yang utuh
2. Ia tak melaksanakan keburukan karna bukan takut kepada Allah, melainkan memang ia tak ingin lagi melaksanakanya. Dan ia tak mendapatkan pahala ataupun dosa
3. Ia meninggalkan keburukan karena takut kepada Allah. Dan ia mendapatkan satu kebaikan utuh. Inilah yang dimaksud dalam hadist diatas.
Sesungguhnya pahala kebaikan dan dosa keburukan akan dilipat gandakan pada waktu waktu tertentu serta pada beberapa tempat tertentu. Dalam firman Allah: "barangsiapa membawa amalan yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalanya. Dan barangsiapa yang melakukan kejahatan maka ia tak diberi pembalasan melainkan pembalasan yang setimpal." (surat al anam ayat 160)
*CATATAN :
1. Hadist diatas termasuk kategori hadist qudsi
2. Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan
3. Memiliki niat baik namun ia tak sempat mengamalkanya maka dicatat satu kebaikan
4. Dan apabila ia memiliki niat baik serta ia melaksanakan perbuatan kebaikan tersebut, maka akan dilipat gandakan pahalanya
5. Apabila ia memiliki niat buruk, namun ia tak melaksanakanya karna disebabkan ia takut kepada Allah. Maka baginya satu kebaikan
6. Dan apabila ia melakukan kejahatan, maka ia akan dibalas sesuai kejahatan yang telah ia laksanakan