Subscribe Us

header ads

Pelantikan Pengurus Ranting NU Pabuaran Dibacakan Langsung oleh PCNU Kabupaten Bogor

Peringatan Kelahiran Pancasila 1 Juni menjadi momentum bersejarah bagi warga NU Kelurahan Pabuaran, yaitu menggelar perhelatan pelantikan pengurus ranting NU Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor dengan tema "Khidmat NU, Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa", bertempat di Aula Masjid Baiturrahman Komplek Departemen Agama RI di jl Citayam Pabuaran, pada Kamis (1/6).

Acara ini diawali dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran oleh Ustadz Luthfi Hakim, Lc. dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Yalal Wathan serta laporan ketua panitia disampaikan oleh Erfan.

"Alhamdulillah rasa syukur dan bangga kami ucapkan atas kehadiran pengurus PCNU Kabupaten Bogor yang bersedia hadir untuk melantik langsung calon pengurus ranting NU Kelurahan Pabuaran, semoga menjadi semangat untuk terus berkhidmat demi kemaslahatan umat". Ujar ketua panitia.

Sekretaris PCNU yang diwakili secara langsung membacakan Surat Keputusan (SK) PCNU, SK Pengurus Ranting NU Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

Dalam sambutannya Wakil ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Bogor, Kiai Waspada menyampaikan, agar warga NU khususnya para pengurus ranting bisa menyelaraskan kegiatannya dengan pihak pemerintah Desa/kelurahan, dan satu komando dengan arahan dari PCNU hingga PBNU.

Beliau mengatakan bahwa NU memiliki tradisi yang kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan utamanya dalam moment perhelatan politik. Karenanya ia berharap pada moment atau tahun politik tahun 2024 kader NU dapat menjaga persatuan dan kesatuan serta suasana kondusif. 

“NU adalah organisasi besar dan diharapkan kader kader NU yang memiliki nilai persatuan dan kesatuan serta perekat bangsa dapat menjaga situasi kondusif sehingga perhelatan politik dapat berjalan dengan baik dan lancar” ujarnya.

Di tempat yang sama, KH. Asnawi selaku ketua MUI Desa Rawa Panjang memberikan arahan, bahwa mengurusi NU harus ikhlas karena Allah SWT, seperti ungkapan KH. Wahid Hasyim, siapa yang mau ngurusi NU, akan dianggapnya sebagai santrinya. 

Ia menambahkan, bahwa warga NU senantiasa berhati-hati dalam menyikapi situasi pada saat ini, karena disinyalir ada kekuatan yang berupaya untuk menjauhkan warga NU dengan para Ulama dan Kiai, dan menjauhkan warga NU dengan pemerintah. Jika hal itu terjadi, maka tinggal tunggu kehancurannya. 

Untuk itu diminta kepada seluruh warga NU, agar senantiasa menjaga silaturahim dengan para Ulama dan Pemerintah, serta memupuk ukhuwah Islamiyah.

Kegiatan tersebut diawali dengan Khotmil Qur'an sejak pagi oleh JQHNU, pembacaan Maulid dan Sholawat oleh tim Hadroh ibu-ibu Muslimat NU Bojonggede.

Hadir dalam kegiatan tersebut, aparatur pemerintah setempat tingkat desa dan kelurahan, Sekdes Pabuaran, ketua LTNNU Ustadz Abdul Aziz, Ustadz Hasan Syadzili, ketua Muslimat NU Kabupaten Bogor Ustadzah Anita, H Agus Riyadi, Bendum LTMNU Kabupaten Bogor H Maman Saifullah, warga NU baik MWC NU, Muslimat, Fatayat, Pergunu, GP Ansor, dan undangan lainnya.

Abdul Hakim Hasan