Alkisah, di pasar Baghdad tiba-tiba dihebohkan celotehan Abu Nawas. “Wahai umat manusia, ketahuilah! Saya, Abu Nawas, adalah orang yang sangat membenci pada yang Haq (kebenaran) dan suka kepada fitnah, dan saya adalah orang yang lebih kaya dibandingkan Allah," teriaknya. Teriakan Abu Nawas membuat geger seisi pasar dan Abu Nawas pun ditangkap oleh polisi kerajaan dan dihadapkan kepada khalifah Harun al-Rasyid.
“Hai Abu Nawas, benarkah kau berkata begitu?” tanya khalifah.
“Benar Tuan,” jawab Abu Nawas.
“Mengapa kau berkata begitu, sudah kafirkah kau?” saut khalifah.
“Ah, saya kira khalifah juga seperti saya. Khalifah juga pasti membenci perkara yang haq,” ujar Abu Nawas.
"Gila benar kau!” bentak khalifah.
“Jangan marah dulu wahai khalifah, dengarkan dulu keterangan saya,” kata Abu Nawas.
"Keterangan apa yang ingin kau dakwahkan. Sebagai seorang muslim, aku membela dan bukan membenci perkara yang haq, kamu harus tahu itu!” ujar khalifah.
"Tuan, setiap ada orang yang membacakan talqin saya selalu mendengar bahwa mati itu haq dan neraka itu haq. Nah siapakah orangnya yang tak membenci mati dan neraka yang haq itu? Tidakkah khalifah juga membencinya seperti aku?” ujar Abu Nawas.
“Cerdik pula kau ini,” ujar khalifah.
“Tapi, bagaimana dengan pernyataanmu yang menyukai fitnah?” tanya sang khalifah.
"Sebentar, khalifah barangkali lupa bahwa di dalam Alquran disebutkan, bahwa harta benda dan anak-anak kita adalah fitnah. Padahal khalifah juga menyenangi harta dan anak-anak seperti halnya saya. Benar begitu khalifah?”.
“Ya, memang begitu, tetapi, mengapa kau mengatakan lebih kaya dibanding Allah yang Mahakaya?” tanya khalifah Harun al-Rasyid.
“Saya lebih kaya dari Allah, karena saya mempunyai anak, sedang Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan.”
“Tapi apa maksudmu berkata begitu di pasarhingga membuat keonaran,” tanya khalifah.
“Dengan cara begitu, saya akan ditangkap dan kemudian sihadapkan kepada khalifah seperti sekarang ini,” Jawabnya.
“Apa perlunya kau menghadapku?”.
"Agar bisa mendapat hadiah dari khalifah,” jawab Abu Nawas tegas.
Sidang yang mulanya tegang, menjadi penuh gelak tawa.
🙏🏼🙏🏼🌹🙏🏼