1. Ibnu Majah berkata, “Muhammad bin 'Abdullâh bin Numair meriwayatkan kepada kami dari Ubay dan Waki', dari al-A'masy, dari Syaqîq, dari ‘Abdullâh bahwa Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
'Akan terjadi menjelang Kiamat nanti hari-hari di mana ilmu agama akan ditarik dan kejahilan menyeruak di mana-mana, serta terjadi berbagai bentuk kekacauan di seluruh penjuru bumi.
---------------------
-Dan kekacauan dimaksud berujung pada pembunuhan."
📗Demikianlah redaksi yang diriwayatkan oleh Imâm al-Bukhârî dan Imâm Muslim dari hadîts riwayat al-A'masy.
---------------------
2. Ibnu Majah berkata, "Abû Mu'awiyah meriwayatkan kepada kami dari Abû Mâlik al-Asyja'î, dari Rabi'î bin Harâsy, dari Hudzaifah ibnul-Yamân bahwa Rasûlullâh Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah menggambarkan:
'Ajaran Islam akan berlalu sebagaimana memudarnya warna pada pakaian. Hingga tidak lagi diketahui apa itu puasa, shalat, sikap tunduk, patuh, dan tidak pula sedekah.
Akan terjadi proses lupa terhadap al-Qur`ân dalam waktu satu malam dan tidak ada yang tersisa di atas bumi walau hanya satu ayat.
Sampai ada suatu golongan dari manusia yang sudah renta yang mengatakan, 'Kami mendapati nenek moyang kami berpegang atas kalimat Lâ ilâha illallâh, maka kami pun mengucapkannya."""
《Ada yang bertanya》 “Apakah kalimat Lâ ilâha illallâh berguna bagi mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui lagi apa itu shalat, puasa, sikap tunduk, patuh, dan juga sedekah?”
▪Hudzaifah pun memberikan penjelasan kepadanya secara berulang, hingga ia benar-benar memahami.
▪Dalam setiap penjelasan, ia mendapatkan perlawanan sampai pada yang ketiga dari penjelasannya ia mengatakan: “Kalimat tersebut mampu menyelamatkan mereka dari keabadian siksa neraka.”
---------------------
▪Ucapan ini pun diulangnya, sampai si penanya benar-benar bisa memahami.
▪Semua itu menunjukkan bahwa keberadaan ilmu akan ditarik dari sisi manusia pada akhir zaman, hingga al-Qur`ân terlupakan, baik yang ada dalam lembaran (mushhaf) ataupun dari dada manusia.
▪Tinggallah manusia tanpa ilmu agama.
▪Kemudian orang-orang yang telah berusia senja memberitahukan bahwa mereka pernah menemui suatu masa yang masih ada orang bersaksi dengan kalimat Lâ ilâha illallâh dan mereka mengucapkan kalimat tersebut untuk mendekatkan diri kepada Allâh Subhanahu wa Ta'ala. Sungguh kalimat tersebut sangat bermanfaat bagi mereka, walaupun mereka tidak mempunyai amal shalih, ilmu yang bermanfaat, dan yang sejenisnya.
------------
▪Sedangkan perkataan Hudzaifah: "Menyelamatkan mereka dari keabadian siksa neraka,” bisa jadi mengandung makna bahwa kalimat tersebut mampu membentengi mereka dari kepedihan azab neraka yang bernilai abadi.
▪Hal ini disebabkan pada saat pengucapannya tidak disertai dengan beban kewajiban berupa amal perbuatan yang telah diperintahkan setelah menunaikan kalimat tersebut.
▪Tetapi, bisa juga mengandung makna bahwa kalimat tersebut dapat menyelamatkan mereka dari keabadian azab neraka setelah mereka memasukinya terlebih dahulu.
▪Dan mungkin, inilah yang dimaksudkan bahwa Allâh berkata dalam sebuah hadîts qudsî-Nya: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku sungguh akan mengeluarkan dari neraka orang yang dahulu pernah mengucapkan pada suatu hari kalimat ‘Lâ ilâha illallâh.””
▪Sebagaimana akan dijelaskan pada pembahasan di seputar pemberian syafaat. Dan, bisa pula mereka itu berasal dari kelompok yang lain. Hanya Allâh Yang Mahatahu.
---------------------
▪Dengan kata lain, ilmu akan ditarik pada akhir zaman nanti, sehingga kejahilan menyebar dan mendominasi kehidupan manusia.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadîts tersebut suatu berita bahwa akan merajalela kejahilan atau umat manusia pada masa itu didominasi hasil dari pengkhianatan mereka sendiri.
▪Kita berlindung kepada Allâh dari mengalami kejadian seperti itu.
---------------------
▪Kemudian, keadaan akan tetap dan semakin bertambah buruk, hingga kesesatan terjadi di mana-mana dan berakhirlah kehidupan dunia, persis seperti apa yang tertera dalam hadîts yang telah diberitakan oleh Rasûlullâh Shallallâhu Alaihi wa Sallam yang jujur lagi dapat dipercaya dalam perkataan beliau:
"Tidak akan terjadi Kiamat atas seseorang yang berkata Lâ ilâha illallâh.
Dan tidak akan terjadi Kiamat, kecuali atas sejahat-jahat manusia."
------------------------------------------------------
*B E R S A M B U N G.*
□Sumber : An-Nihâyatu fi al-Fitâni wa al-Malâhimi
□Bab 2 : RAHASIA KIAMAT.
□Karya : Imam Ibnu Katsir.
□Semoga bermamfaat bagi @semua orang
------------------------------------------------------