Bandung - Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bandung, Forum Pondok Pesantren, Baznas, serta Kemenag Kota Bandung bersinergi menggelar acara Hari Santri Nasional Kota Bandung, di Pondok Pesantren Miftahul Falah Gede Bage Kota Bandung dengan dihadiri 150 santri dan alumni santri. Acara dilaksanakan Hari Sabtu, (19/10).
Acara semiloka ini dihadiri oleh wakil ketua 2 Baznas kota Bandung Ust. Irfan Farid Taufik, Lc.,MA.,P.hd yg mewakili Ketua Baznas Kota Bandung Dr.Akhmad Rozikin, MA, selain itu dihadiri pula oleh Kepala seksi PD Pontren kemenag H. Fahmi Farhan, M.Ap serta Ketua FPP KH.Umar Rosyadi, M.Pd.
Adapun program yang diinisiasi Fatayat NU, FPP, Baznas serta Kemenag Kota Bandung adalah program semiloka dengan mengusung tema "Peran santripreneur dalam mewujudkan Indonesia mandiri dan berdaya saing".
Ketua PC Fatayat NU Kota Bandung yakni Neli Purnamasari, dalam sambutannya mengatakan bahwa santri tidak hanya cerdas tapi harus kreatif. " Santri tidak hanya cerdas secara spiritual saja, tapi harus kreatif menjadi santripreneur yang mampu memiliki keterampilan bisnis, tak hanya untul menghidupi dirinya, keluarganya, tapi juga untuk masyarakat pada umumnya." Ucap Ibu Nila yang juga Dosen UIN Bandung.
Dirinya melanjutkan bahwa Santripreneur dalam melakukan aktivitas bisnisnya tidak hanya profit orientied saja, " Santripreneur tidak hanya profit orientied tapi juga harus mengedepankan unsur keberkahan didalamnya, selain itu berpedoman pada nilai serta prinsip ekonomi Islam seperti prinsip 'adl (keadilan), prinsip ta'awun (tolong menolong), tidak ada unsur gharar (penipuan), maysir (ketidakpastian), dan riba, serta barang yg diperjualbelikan harus halalan toyyiban, baik halal lidzatihi maupun halal lighairihi," Tegas Ibu Nila yang juga Alumni Pesantren Baitul Arqom.
Pada kesempatan yang sama dirinya berharap agar santri dan hadirin yang mengikuti semiloka dapat berkontribusi positif apalagi Baznas siap mensupport. " Kita berharap Baznas Kota Bandung hadir memberikan stimulus berupa bantuan kepada santri atau para alumni agar para santripreneur bisa aktif, kreatif, inovatif dalam menciptakan produk unggulannya dan siap berkontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi," jelas sosok yang juga aktif sebagai Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah ( MES ) Jawa Barat.
Ketika santri aktif menciptakan produk unggulannya, maka tentunya akan meningkatkan produk domestik bruto (PDB), dan ketika PDB meningkat maka akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi yg meningkat pula, serta berimplikasi juga terhadap meningkatnya lapangan kerja, yang pada akhirnya tingkat pengangguran di Kota Bandung menjadi menurun.
(Kontributor, Neli Purnamasari)